JAKARTA, ERANASIONAL.COM – Beberapa produk ritel Barat, seperti H&M, Burberry, Nike dan Adidas, kini terkena boikot konsumen China. Hal itu terjadi sejak pekan lalu.

Boikot tersebut dipicu atas komentar perusahaan soal kapas dari Xinjiang. Di mana mereka mengatakan tak akan menggunakan kapas dari provinsi itu lagi.

Pasalnya, di area barat China itu, telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap etnis minoritas muslim, termasuk Uighur. Ini terkait laporan PBB pekan lalu yang berbuntut sanksi oleh Amerika Serikat (AS), Kanada, Inggris dan Eropa ke pejabat dan entitas Negeri Panda.

Pejabat China mengecam sikap perusahaan asing yang memberi komentar. Menurut juru bicara pemerintah perusahaan seharusnya tidak boleh membuat langkah gegabah atau masuk ke politik karena akan memicu reaksi keras masyarakat.

“Saya tidak berpikir perusahaan harus mempolitisasi perilaku ekonominya,” kata  juru bicara pemerintah Xinjiang Xu Guixiang, pada konferensi pers pada Senin (29/3/2021) dilansir dari Reuters.

“Bisakah H&M terus menghasilkan uang di pasar China? Tidak lagi … Untuk terburu-buru mengambil keputusan ini dan terlibat dalam sanksi tidak masuk akal. Ini seperti mengangkat batu untuk menjatuhkannya di atas kaki sendiri.”

Xu berulang kali juga menolak tuduhan genosida dan pelanggaran HAM di wilayah Xinjiang. Ia menuduh Barat terlibat dalam manipulasi politik untuk mengguncang China dengan sanksi tersebut.

“Mereka telah kehilangan akal sehat dan hati nurani mereka, mereka sangat antusias dengan manipulasi politik dan penyalahgunaan sanksi, hingga tingkat yang histeris,” kata Xu lagi.

Juru bicara pemerintah Xinjiang lainnya, Elijan Anayat, juga mengatakan demikian. Ia berujar konsumen China tidak menginginkan produk perusahaan seperti H&M dan Nike yang memboikot kapas Xinjiang.

Namun dia mengatakan, akan menyambut perusahaan bila memang ingin melakukan perjalanan ke ladang kapas di kawasan itu. Terutama untuk melihat sendiri apa yang sebenarnya terjadi.

“Tujuan negara-negara barat mengarang isu genosida adalah untuk mengganggu keamanan dan stabilitas di China,” kata Anayat.

China memproduksi 22% kapas dunia. Laporan Center for Strategic and International Studies (CSIS) sekitar 84% ada di Xinjiang.

Kemarin, produk Hugo Boss juga kena amukan netizen China. Tiga selebriti di Tiongkok melepaskan kontrak dengan rumah mode asal Jerman itu.