Namun, kewajiban ini menjadi batal apabila seseorang tidak berkesempatan bertemu dengan kedua momen tersebut. Hal ini telah dijelaskan dalam suatu kitab dengan kutipan sebagai berikut:
“Syarat kedua, menemukan waktu wajibnya zakat fitrah, yakni akhir bagian dari Ramadan dan awal bagian dari Syawal. Maka wajib dikeluarkan zakat atas orang yang meninggal setelah terbenamnya matahari [di hari akhir Ramadan] dan atas bayi yang lahir sebelum terbenamnya matahari, meskipun dengan jarak yang sebentar. Tidak dikeluarkan zakat bagi orang yang mati sebelum terbenamnya matahari [di hari akhir Ramadan] dan bayi yang lahir setelah terbenamnya matahari.” (Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani, Nihayah az-Zain, hal. 174)
4. Membaca Al-Qur’an
Satu lagi amalan yang penting adalah membaca Al-Qur’an. Bagaimana tidak, membaca Al-Qur’an adalah salah satu ibadah yang sangat mulia, terutama jika dilakukan di bulan Ramadan.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,

“Bacalah al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang memberikan syafaat kepada para pembacanya pada hari kiamat.” (HR. Ahmad).
5. Bertaubat
Pada 10 malam terakhir Ramadan juga dapat diisi dengan merenungkan diri atas kesalahan-kesalaha yang sudah dilakukan. Pada malam terakhir Ramadan ini menjadi kesempatan dalam memperbaiki diri yang baik dan memohon ampunan kepada Allah.
Dalam memohon ampunan kepada Allah SWT, umat Islam dianjurkan untuk bersungguh-sungguh memperbanyak dzikir dan istighfar. Karena orang yang paling mulia dan dibanggakan oleh Allah SWT di hadapan para malaikat adalah orang-orang yang berdzikir.
Di dalam hadis Rasulullah saw bersabda,
“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristighfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali”(HR. Muslim).
Tinggalkan Balasan