Hanya kurang dari seperempat dari hampir 7.000 responden survei yang mengatakan risiko kelelahan di maskapai penerbangan dapat mereka dikelola dengan baik. Hampir sepertiga dari responden menyatakan risiko kelelahan tidak dikelola dengan baik. Pilot yang terbang untuk maskapai penerbangan berbasis di Inggris dan Irlandia lebih cenderung menyatakan hal ini.
Hampir tiga perempat dari pilot yang menanggapi survei tersebut mengatakan,mereka “selalu”, “biasanya”, atau “kadang-kadang” tidak cukup istirahat yang memungkinkan mereka pulih dari kelelahan di sela-sela tugas selama empat minggu sebelumnya. Hal ini menjadi perhatian terutama saat terjadi penumpukan puncak musim perjalanan.
Sementara itu, terkait kasus pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur selama 28 menit dalam penerbangan dari Kendari menuju Jakarta pada 25 Januari 2024 lalu, pihak Batik Air telah menonaktifkan sementara pilot dan kopilot tersebut.
Tinggalkan Balasan