Jakarta, ERANASIONAL.COM – Kondisi Kesehatan Selebgram Fransiska Candra Novita Sari alias Siskaeee dikabarkan kurang baik sejak ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.
Kuasa hukum Siskaeee, Tofan Agung Ginting mengatakan tubuh Siskaeee semakin kurus.
“Kondisi Siskae sekarang semakin kurus tubuhnya,” kata Tofan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Senin, 26 Februari 2024.
Tak hanya fisik, Tofan menceritakan, Siskaeee kerap tersenyum tanpa sebab. Katanya, dia tersenyum layaknya seseorang yang memiliki gangguan jiwa.

“Dia sering tersenyum, tertawa sendiri seperti orang yang memiliki gangguan jiwa,” tuturnya.
Dia pun berharap Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jaksel mengabulkan praperadilan yang diajukan Siskaeee.
Dia menilai penyidik kepolisian telah melakukan perbuatan melawan hukum karena menahan Siskaeee.
“Besok putusan, kami yakin dan percaya apa pun yang diputuskan oleh hakim praperadilan adalah putusan yang mencerminkan rasa keadilan,” ucap Tofan.
“Tindakan yang dilakukan penyidik adalah tindakan yang memaksakan klien kami sebagai tersangka dengan alasan Siska tidak kooperatif,” sambung dia.
Siskaeee mengajukan gugatan praperadilan atas penetapan dirinya sebagai tersangka dalam kasus rumah produksi film porno kelasbintang.com.
Hal itu dibacakan oleh tim penasihat hukum Siskaeee saat membacakan petitum di sidang gugatan praperadilan, Senin, 19 Februari 2024.
“Menyatakan penetapan tersangka terkait peristiwa pidana yang tercatat pada laporan polisi Nomor LP/A/54/VII/2023/SPKT. Ditreskrimsus/Polda Metro Jaya tanggal 21 juli 2023 atas dugaan tindak pidana sebagaimana dimaksud adalah tidak sah dan tidak berdasar atas hukum, dan oleh karenanya penetapan a quo tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dan batal demi hukum,” kata Tofan di ruang sidang.
Tak Hanya itu, dalam gugatannya, Tofan meminta kepada Majelis Hakim supaya Surat Perintah Penyidikan (sprindik) Nomor SP.Sidik/4669/VII/RES.2.5./2023/Ditreskrimsus tanggal 28 Juli 2023 yang mengacu pada laporan polisi Nomor LP/A/54/VII/2023/SPKT dibatalkan.
Dalam praperadilan ini, pihak Siskaeee turut menyalahkan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya turut dinyatakan tidak sah.
Kemudian, memohon kepada hakim supaya penyidik yang melakukan penyidikan terhadap Siskaeee telah melanggar dalam menjalankan penyidikan.
“Menyatakan penyidik yang melakukan penyidikan terhadap Pemohon praperadilan telah melanggar/tidak berwenang dalam menjalankan penyidikan, bertentangan dengan ketentuan Pasal 2A ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan KUHAP dan bertentangan dengan ketentuan Pasal 2A ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan KUHAP,” pungkas Tofan. (*)
Tinggalkan Balasan