Jakarta, ERANASIONAL.COM – Beberapa terakhir ini, nama pendakwah Ustad Solmed menjadi perbincangan di media sosial (medsos).

Dia disebut-sebut memiliki rumah mewah senilai Rp80 miliar dan sebagai pendakwah terkaya di Indonesia.

Pada umumnya pendakwah, Ustad Solmed disibukkan dengan mengisi berbagai undangan ceramah agama di sejumlah daerah.

Lalu, muncul pertanyaan, berapa tarif Ustad Solmet sekali ceramah?

Rupanya, Ustad Solmet pernah menyinggung soal tarif dirinya sekali ceramah. Dia menyebutkan saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Reyben Entertainment pada akhir Januari 2024 lalu.

Rey Utami yang penasaran menanyakan hal itu. “Ditarif enggak Ustad kalau ceramah?” tanya Rey Utami.

Mendapat pertanyaan itu, Ustad Solmed mengatakan bahwa dirinya tidak pernah memasang tarif. Meski begitu, diakuinya dia mendapatkan bayaran yang cukup dari berceramah.

“Saya tidak pernah pasng tarif, tapi yakinlah saya dibayar,” jelasnya.

Ustad Solmed mengatakan, untuk persoalan fee, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang mengundang.

Kemudian dia menyontohkan saat diundang untuk menjadi bintang tamu kanal YouTube Rey Utami.

“Rey pasti udah ngalamin saat timnya nelepon saya. ‘Ustad ini buat YouTube-nya Rey. Mau enggak?’. ‘Mau’. ‘Tapi maaf nih cuma ada segini’. Oh ya sudah,” tuturnya.

Dia menegaskan bahwa dirinya selalu menerapkan prinsip yang disebutkan dengan istilah ‘Bijak Sana, Bijak Sini’ ketika ada pihak yang mengundang dirinya. Dan, menurut dia, hal tersebut bukanlah tarif.

“Ada istilah saya, bijak sana bijak sini. Bijak sana artinya ke pengundang. Kan nanya biasanya berapa?. Ya saya tanya balik, ‘Lu maunya berapa?’. Baru bijak sini. Oke, deal ya,” terang Ustad Solmed.

“Itu kan bukan pasang tarif. Tapi orang berani memberikan sesuatu dan mereka ikhlas. Kalau enggak ikhlas ya enggak jadi, ngapain. Karena ikhlas kemudian dia memberikan hadiah kepada saya,” sambungnya.

Selain itu, Ustad Solmedjuga merasa tidak pernah menjual ilmu dengan menerima upah saat ceramah. Dia berpendapat itu adalah bayaran atas rasa capek yang dirinya rasakan, bukan karena menjual ilmu.

“Gue ninggalin anak, gue ninggalin bini. Keringet keluar, bensin keluar, gue bayar sopir. Lu bayar itu,” katanya. (*)