Jakarta, ERANASIONAL.COM – Sebelgram Siskaeee, Senin, 8 Januari kemarin mangkir dari panggilan penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sebagai tersangka kasus film porno Jakarta Selatan.

Perihal ketidakhadirannya, Siskaeee menjelaskan alasannya. Dia mengaku memiliki agenda bersama keluarganya yang sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelum pemberitahuan pemanggilan dirinya.

“Ada acara keluarga dari tanggal 8 sampai 12 Januari yang enggak bisa saya tinggalkan, karena sudah jauh-jauh hari dipersiapkan,” kata Siskaeee, Jumat, 12 Januari 2024.

Wanita bertubuh seksi ini memastikan dirinya akan memenuhi panggilan penyidik polisi pada tanggal 15 Januari 2024 mendatang.

“Pasti datang dong, karena saya yang minta buat ditunda pemeriksaan di tanggal 15,” tuturnya.

Pad pemeriksaan 8 Januari kemarin, Siskaeee tidak hadir. Namun, sejumlah selebgram lainnya yang juga jadi tersangka hadir seperti Fatra Ardianata, Melly 3GP, dan Virly Virginia.

Menyinggung statusnya yang kini jadi tersangka, Siskaeee mengaku sempat terkejut dan kecewa. Baginya, hal ini menjadi catatan pahit di akhir 2023.

“Ya kalau pahitnya paling ada kasus baru dari film website ilegal yang kemarin yang sudah menetapkan jadi tersangka,” tuturnya.

“Pastinya kaget, karena status sebelumnya sebagai saksi kok tiba-tiba jadi tersangka. Tapi belakangan sudah lebih tenang dan pasrah saja,” sambung Siskaeee.

Syuting di bulan Ramadhan

Sebelumnya, Siskaeee menceritakan alasan keterlibatannya dalam film esek-esek tersebut. Dia mengaku menerima tawaran bermain di film berjudul Keramat Tunggak itu karena sepengetahuannya bergenre religi.

“Jadi begini, sudah nonton filmnya belum? Pasti ada cuplikan saya pakai mukena. Itu yang menjadi alasan saya menerima kerjaan film itu karena skenario yang diberikan kepada Siska saat itu memang berbentuk film religi,” jelas Siskaeee di Mapolda Metro Jaya, Senin, 25 September 2023.

Wanita bernama asli Fransiska Candra Novitasari ini lanjut bercerita, proses syutingnya pun dilakukan pada bulan Ramadhan.

“Sinopsis cerita dari yang diterima, film itu menceritakan tentang seorang pekerja seks komersial (PSK) yang ingin bertobat,” terangnya.

Namun, dia merasa ada yang janggal di tengah proses syuting. Sang sutradra dan produser memintanya untuk melakoni adegan syur, padahal adegan tersebut tidak tercantum dalam skenario. (*)