“Yang penting dari aku segitu kalau kebutuhan anak sampai mereka selesai kuliah. Tergantung bapaknya sanggupnya seperti apa. Mau perbulan boleh, per 6 bulan boleh,” bebernya.
Inara ingin masalah nafkah ini segera diselesaikan. Agar tidak berpolemik di kemudian hari saat keduanya memiliki pasangan baru di masa mendatang.
Inara khawatir kehadiran individu baru dapat memperkompleks masalah, khususnya jika Virgoun memutuskan untuk menikah kembali dan memiliki anak dengan istri barunya.
“Aku kan gak mungkin nahan dia gak nikah lagi atau untuk punya anak lagi,”jelasnya.
“Sebelum semuanya itu semakin complicated, dengan datangnya orang baru jadinya sebelum semua itu ada baiknya dia menyelesaikan dulu kewajiban dia ke anak-anak. Baru setelah itu terserah,” saran Inara.
Namun, di tengah berbagai perdebatan dan opini masyarakat, Inara menekankan bahwa yang paling fundamental bagi dirinya adalah kesadaran moral Virgoun sebagai ayah.
Ia berharap Virgoun dapat memahami betul tanggung jawab besar yang diemban kepada ketiga anaknya.
“Paling penting dia punya kesadaran. Apalagi anak adalah tanggung jawab dunia akhirat,” pungkas Inara. (*)
Tinggalkan Balasan