Ilustrasi (Foto: pexels.com)

JAKARTA, Eranasional.com – Tanggal 1 Januari ditetapkan sebagai awal tahun baru. Kenapa begitu? Ada sejarah Panjang di balik bulan Januari sebagai awal tahun.

Perayaan tahun baru diketahui sudah ada sejak zaman Mesopotamia. Menurut Ensiklopedia Britannica, Festival Tahun Baru (Akitu) berasal dari sekitar tahun 2.000 SM di Mesopotamia.

Tahun baru pada masa itu tidak jatuh pada bulan Januari, tapi bulan Maret. Apa alasan dan sejarahnya? Berikut ceritanya.

Alasan dan Sejarah Tahun Baru Jatuh di Bulan Januari

Dahulu, bangsa Babilonia di zaman Mesopotamia merayakan tahun baru dengan bulan baru setelah ekuinoks musim semi atau pertengahan Maret.

Bagi mereka, tahun baru adalah pergantian musim yakni pada bulan Maret. Dan, pada kalender Republik Romawi, tahun baru dimulai pada 1 Maret.

Dirubah di masa Raja Romawi Numa Pompilius

Perubahan tanggal permulaan tahun kemudian berubah pada era raja Roma Numa Pompilius. Awalnya, kalender Romawi terdiri dari 10 bulan dan 304 hari, yang diciptakan oleh Romulus, pendiri Roma, pada abad 8 SM.

Pada masa pemerintahan Numa (715-673 SM Tahun C), dia merevisi kalender Republik Romawi dan ditetapkan Januari sebagai bulan pertama menggantikan Maret.

Numa juga menambahkan bulan Januarius dan Februarius. Menurut Romawi, Januari dinamai Janus, yakni Dewa Romawi dari segala permulaan.

Meski begitu, didapatkan bukti bahwa 1 Januari tidak dijadikan sebagai awal resmi tahun baru hingga tahun 153 SM.

Kalender Julian

Namun, pada 46 SM, Julius Cesar, jenderal dan politikus Romawi, memperkenalkan kalender Julian dengan banyak perubahan. Salah satunya, ia mempertahankan 1 Januari sebagai tanggal pembukaan tahun.

Saat itu, kalender Julian masih dilakukan perubahan tambahan karena adanya kesalahan mengenai tahun Kabisat. Kesalahan itu hingga menyebabkan peristiwa di musim yang salah selama beberapa abad, termasuk dalam penentuan tanggal Paskah.

Kalender Gregorian

Kemudian, kalender direvisi oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582. Selain memecah masalah dengan tahun Kabisat, kalender Gregoria memulihkan 1 Januari sebagai awal tahun baru.

Kalender Gregorian diadopsi oleh Italia, Prancis, dan Spanyol, termausk di antara negara-negara yang segera menerima kalender baru. perubahan ini awalnya tidak diikuti oleh negara-negara Protestan dan Ortodoks, serta Inggris Raya dan koloninya di Amerika.

Namun, seiring berjalannya waktu, negara lain mulai mengadopsi kalender bar Gregorian. Bahkan negara-negara non-Kristen mulai menggunakan kalender tersebut menjadikan 1 Januari sebagai awal tahun.

Nah, itulah alasan dan sejarah setiap tanggal 1 Januari dijadikan awal tahun baru.