
ERANASIONAL.COM, Komunitas Pecinta Motor Besar, Big Bike Owner Indonesia menggelar kegiatan bertajuk Touring Cross Border Big Bike Owners Indonesia 2022 melintasi 4 negara sekaligus yakni Thailand, Laos, Kamboja dan Myanmar.
Ini adalah sebuah sejarah baru, dimana anggota komunitas riding ribuan kilo meter dengan suasana, pengalaman dan tantangan baru.
Ketua Umum Big Bike Owner Indonesia, Andri Adam mengatakan, kegiatan tersebut menjadi sebuah pengalaman mengesankan dengan membawa/mengendarai sepeda motor sendiri diluar negeri.
“Touring merupakan kegiatan rutin kami. Kali ini kami ingin mengeksplore keindahan negara tetangga sekaligus menciptakan pengalaman baru touring ke lintas negara,” ungkap Andri Adam, Senin (12/9/2022).
Terlepas itu “Juga untuk mempererat silaturahim antar-biker se-Asean,” imbuh Andri
Selain menikmati budaya dan keindahan pariwisata di negara-negara tujuan, Andri memastikan pihaknya membawa misi untuk memperkenalkan pariwisata Indonesia kepara para bikers di luar negeri.
Andri menyebut, melakukan touring ke luar negeri sebaiknya dilakukan dengan perencanaan yang matang, mulai mengurus Carnet de Passage (CPD) untuk kendaraan yang akan digunakan keliling dunia di kantor Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat yang berada di Jakarta, menentukan rute hingga budgeting.
“Tak kalah penting adalah persiapan dalam segi mental, Fisik dan kesehatan,” imbuh Andri Adam.
Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Pada Kamis 1 September, rombongan dari Bike Big Community tiba di Bangkok, Thailand. Andri dan anggota lain akan memulai perjalanan bermotor dari kota ini.

Touring dimulai pada 3 September, setelah sehari sebelumnya tim mengurus segala keperluan baik pengambilan sepeda motor di Bea Cukai setempat maupun persiapan lain seperti mengisi bahan bakar.
Rute perjalanan pertama adalah Bangkok – Mae Sot dengan jarak 500 km. Mai Sot merupakan kota di Thailand Barat yang langsung berbatasan dengan Myanmar.
Andri dan anggota lain melibas rute ini dengan waktu tempuh sekitar 7 jam. Di Mae Sot ini, tim menginap semalam untuk menikmati suasana kota.
Di hari berikutnya, perjalanan dilanjutkan dengan menempuh rute Mae Sot – 1000 Corners – Mae Hong Son sejauh 400 kilo meter. Kali ini Andri dkk menuju ke wilayah utara Thailand. Wilayah ini dikenal memiliki banyak destinasi wisata alam unggulan.
“Di sana kami berkesempatan berkunjung ke Long Neck Village dan Night Market,” ujar Andri Adam.
Di hari kelima, tepatnya Senin 5 September, rombongan kembali melanjutkan perjalanan.
Kali ini, rute yang ditempuh adalah Mae Hong Son – Golden Triangle Viewing dengan jarak 440 km.
Golden Triangle merupakan kawasan segitiga emas penjualan opium yang meliputi Thailand, Myanmar, dan Laos.
Rombongan menempuh perjalanan ini sekitar delapan jam. Di sela perjalanan, rombongan sempat mampir ke Opium Museum.

Perjalanan di hari selanjutnya adalah menuju Chiang Rai untuk menikmati keindahan White Temple.
Chiang Rai adalah suatu kota di Distrik Mueang Chiang Rai, Provinsi Chiang Rai. Chiang Rai adalah kota besar paling utara Thailand. Kota ini berdiri sebagai ibu kota daerah kekuasaan Raja Mangrai pada tahun 1262 M
Puas mengagumi arsitektur White Temple, touring berlanjut ke Udhon Tai yang berjarak sekitar 600 km dari Chiang May
Dari Udhon Tai, rute berikutnya menuju Thai Laos Friendship Brige 1 – Vientiane.
Dalam momentum ini, rombongan menyempatkan diri berkunjung ke Embassy of Indonesia di Vieniane yang merupakan ibu kota negara Laos.
“Di sana kami bersilaturahim dan sharing mengenai banyak hal,” ungkap Andri Adam.
Hari terus berganti. Rombongan masih penasaran untuk mengeksplore keindahan-keindahan di negara itu.
Pada Jumat 9 September, Andri Adam dkk kembali melibas jalanan kali ini bertolak dari Vientiane menuju Thakhek 335 km. Dilanjutkan ke Kota Pakse, sebuah kota di provinsi Champasak, Laos bagian selatan.
Kota ini merupakan wilayah bersejarah, karena dulunya pernah menjadi ibu kota Kerajaan Champasak sebelum bergabung dengan Laos pada 1946.
Dari kota ini, rombongan kembali menggeber motor untuk menyeberang lagi ke negara lain. Kali ini, tujuan mereka adalah ke Kota Krong Siem Reap di Kamboja.
Kota ini terletak di bagian barat laut negara dan merupakan pusat wisata dan budaya penting di Kamboja karena menjadi gerbang masuk menuju kawasan purbakala kota Angkor yang terkenal.
Kota ini memiliki iklim tropis.
Sepanjang hari Minggu dan Senin, 11 dan 12 September, rombongan juga banyak mengeksplore tempat wisata yang tersebar di beberapa wilayah di Kamboja.
Misalnya di Angkor Wat – Angkor Thum dan lainnya.
“Dari Kamboja kami kembali lagi menuju Thailand untuk mengeksplore destinasi wisata di sana, khususnya di Pattaya. Sesudah dari sana, kami kembali ke Indonesia, ” ungkap Andri Adam.
Andri Adam menyebut, banyak hal positif yang didapat dari kegiatan touring kali ini.
Selain bisa menyusukuri anugerah Tuhan berupa keindahan alam, kegiatan ini membuat para anggota komunitas semakin kompak dan solid.
“Kegiatan semacam ini menjadikan kami sudah seperti keluarga sendiri,”tandas Andri.
Andri memastikan, ke depan akan menyusun kembali agenda-agenda yang tak kalah menarik.
Tinggalkan Balasan